Eoman – Agar keuangan Anda tetap aman dan sehat hingga akhir bulan, Anda perlu mengetahui cara mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, keuangan Anda akan runtuh di masa depan dan Anda bahkan mungkin berisiko tidak dapat membuang tabungan atau aset yang berharga.
Cara mengatur keuangan sebenarnya cukup sederhana. Anda tidak perlu khawatir tentang perhitungan karena Anda dapat menggunakan rumus yang sederhana dan lebih mudah dipahami.
Bahkan, kini sudah ada beberapa aplikasi pencatatan keuangan pribadi yang bisa membantu Anda mengelola keuangan pribadi. Anda juga dapat menggunakan format Excel untuk membuat laporan keuangan pribadi.
Dengan pengelolaan keuangan pribadi yang baik, Anda dapat membelanjakan gaji dengan bijak, mulai dari kebutuhan sehari-hari, hiburan, hadiah untuk kerabat, hingga investasi.
Jadi, meskipun gaji Anda saat ini rendah, Anda masih memiliki kesempatan untuk memiliki aset berharga.
Berikut ini adalah ulasan tentang cara mengatur keuangan pribadi untuk pemula yang bisa Anda ikuti. Artikel ini juga akan membahas beberapa contoh cara mengelola gaji Anda. Simak baik-baik ya.
1. Catat semua pemasukan dan pengeluaran
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mulai rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran Anda setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak yang Anda butuhkan dalam sebulan.
Catat semua pengeluaran, meski hanya Rp 1.000, untuk membantu menganalisa pengeluaran bulanan Anda.
Dengan cara ini Anda juga bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, misalnya membeli kopi dari tempat yang mahal atau membeli barang “cetakan” yang tidak perlu.
Biasakan menabung setiap bulan ya, agar terbiasa hanya membelanjakan uang untuk hal-hal penting. Meskipun, dari waktu ke waktu, Anda dapat memberi diri Anda hadiah pribadi dengan membeli barang yang diinginkan.
Baca juga: Risiko finansial adalah
2. Tetapkan tujuan keuangan
Cara mengelola keuangan selanjutnya adalah dengan menentukan tujuan keuangan Anda untuk masa depan. Misalnya, dalam 5-10 tahun ke depan Anda berencana untuk membeli rumah, pergi haji atau membeli mobil impian Anda.
Dengan tujuan keuangan yang jelas, hal ini akan memotivasi Anda untuk tidak mengeluarkan uang terlalu banyak. Situasi keuangan Anda akan lebih sehat dan terorganisir.
Selain itu, Anda juga belajar untuk berhemat dan menabung agar tujuan keuangan Anda dapat tercapai sesuai keinginan.
3. Buat anggaran yang realistis
Kemudian mulailah membuat anggaran bulanan yang realistis berdasarkan kondisi Anda.
Misal gajinya hanya 4 juta rupiah, tapi dia memaksakan diri untuk menabung 50% dari total gajinya agar tabungannya cepat terkumpul.
Cara ini tidak disarankan karena akan mempersulit tugas Anda dan Anda tidak akan menikmati hidup. Kami menyarankan Anda membuat anggaran yang realistis berdasarkan kondisi Anda.
Anda dapat mengatur keuangan Anda dengan menggunakan metode 50:30:20, yaitu 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk kebutuhan tambahan, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
4. Manfaatkan aplikasi pelacak pengeluaran pribadi
Jika Anda merasa kesulitan untuk memasukkan pengeluaran Anda secara manual, Anda dapat memanfaatkan aplikasi keuangan pribadi di smartphone Android dan iOS.
Beberapa aplikasi pencatatan keuangan juga dilengkapi dengan fitur yang kaya seperti laporan keuangan pribadi untuk kategori masing-masing pengeluaran dan pendapatan, yang memudahkan Anda mengetahui di mana pengeluaran Anda.
Dengan aplikasi catatan keuangan pribadi, Anda juga dapat mengkategorikan setiap pengeluaran Anda, misalnya untuk transportasi, makan, investasi. Jadi lebih mudah untuk memesan.
Anda juga dapat menikmati aplikasi manajemen keuangan pribadi ini dengan mengunduhnya dari play store atau appstore.
5. Hindari hutang
Sebagai generasi milenial, Anda mungkin selalu ingin tampil modis dengan desain terbaru dalam pakaian desainer atau ponsel. Namun, jangan sampai keinginan tersebut mengubah pengelolaan keuangan Anda menjadi bencana hingga Anda mengajukan pinjaman, oke?
Untuk mewujudkan keinginan Anda, Anda harus bersabar dan cukup menabung sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat.
Hindari berhutang untuk membeli barang konsumsi yang nilainya turun dari tahun ke tahun, seperti baju baru, ponsel, atau laptop.
Bea masuk boleh saja, tetapi lebih baik membeli aset yang nilainya akan terus meningkat setiap tahun, seperti tanah atau rumah.
Kalau soal utang, kamu juga harus menghitung rasionya, ya. Pastikan jumlah biaya tidak melebihi 30% dari penghasilan Anda. Karena jika sudah di atas 30%, keuangan Anda bisa terpengaruh.