Ramadan tinggal menghitung hari. Momen yang paling ditunggu bagi para pekerja atau karyawan adalah hilal THR Lebaran. THR Lebaran menjadi gaji ke-13 yang bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan Lebaran, dan sisanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.
Sayang, banyak yang tidak bisa memaksimalkan THR Lebaran untuk hal yang lebih produktif bahkan bersifat jangka panjang. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang perlu dilakukan dalam mengelola THR Lebaran.
Supaya THR Lebaran tidak hanya mampir di rekening, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk kelola keuangan saat terima THR Lebaran.
Buatlah Anggaran yang Realistis
Langkah pertama dan paling mendasar adalah dengan membuat anggaran khusus dari THR Lebaran. Catat apa saja semua kebutuhan lebaran yang diperlukan, mulai dari dana hidangan Lebaran, ongkos mudik, THR untuk anak atau sepupu, tabungan, dana pensiun, hingga investasi. Pastikan untuk memenuhi semua kebutuhan paling mendasar terlebih dahulu.
Jika kamu memiliki kewajiban seperti cicilan 12 bulan, jangan lupa Untuk membayarkan sejalannya tepat waktu dan jangan sampai telat.
Gunakan metode 50-30-20, metode amplop, atau metode zero Budgeting untuk mengatur anggaran dengan tepat. Pastikan anggaran yang dibuat realistis dan sesuai dengan kondisi keuangan yang dihadapi pada saat Ramadan atau menjelang Lebaran.
Dahulukan Kewajiban daripada Keinginan
Setelah membuat anggaran, prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu. Kebutuhan ini biasanya berupa zakat Fitrah, zakat Maal, kebutuhan selama Ramadan, kebutuhan pada saat mudik, dan jangan lupa untuk membayar pembayaran tagihan yang tertunda atau cicilan harus dibayarkan sebelum mudik lebaran sehingga tidak terlambat.
Salah satu kendala yang terjadi adalah jika tanggal jatuh tempo bertepatan dengan hari libur panjang. Dikhawatirkan traffic sedang melonjak dan terjadi kegagalan transfer karena sistem sibuk.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan apalagi denda keterlambatan, lebih baik dibayarkan sebelum jatuh tempo agar Lebaran bisa tetap tenang.
Hati-Hati Tergoda Promo Lebaran
Pada saat Ramadan biasanya beberapa department store akan memberikan diskon besar-besaran sehingga menggoda konsumen atau masyarakat untuk membelanjakan uang THR nya terhadap produk yang ditawarkan.
Tidak lupa pula biasanya beberapa marketplace bahkan layanan swalayan ikut meramaikan promosi pada saat Ramadan, seperti kue-kue Lebaran, pakaian dan lain sebagainya.
Pastikan kamu mengingat bahwa kebutuhan lebih penting daripada keinginan serta diskon dan, pada saat lebaran. Boleh saja menyisihkan untuk belanja lebaran, tetapi proporsinya diatur sehingga tidak kebablasan.
Langsung Sisihkan untuk Tabungan dan Dana Pensiun
Cara paling aman adalah dengan menyisihkan THR Lebaran di muka. Jadi, pada saat kamu menerima THR langsung pisahkan untuk tabungan dan dana pensiun sebagai prioritas. Barulah sisanya untuk kebutuhan lebaran.
Paling tidak sisihkan 20% dari total THR yang didapatkan. Lebih bagus lagi jika kamu bisa meningkatkan persentase untuk investasi sehingga hasilnya bisa lebih produktif untuk jangka panjang.
Manfaatkan Aplikasi Keuangan dengan Tepat
Beberapa aplikasi keuangan bisa kamu unduh secara gratis untuk tata kelola keuangan dan pengaturan anggaran. Sehingga kamu bisa mengetahui secara instan sisa saldo serta portofolio investasi dan tabungan kamu dengan mudah.
Kamu juga bisa memanfaatkan layanan aplikasi seperti Kredivo yang memberikan tenor hingga 12 bulan dengan bunga rendah hanya 2.6% saja per bulan.
Kredivo bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan bahkan untuk kebutuhan Lebaran. Bisa juga untuk tarik dana tunai untuk kondisi darurat saat mudik lebaran.
Jika kamu mengajukan membership, baiknya ajukan langsung sebagai member premium agar bisa mendapatkan potensi limit hingga Rp50 juta. Apa saja syaratnya?
Syarat mengajukan keanggotaan Kredivo sbb:
- Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI)
- Berusia antara 18 sampai 60 tahun
- Berpenghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan
- Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Cilegon, Bontang, Tanjung Pinang, Metro, Dumai, Gowa, Maros, Banyuasin, Deli Serdang, Brebes, Karanganyar, Banjarbaru, Karawang, Mojokerto, Sukoharjo, Demak, Klaten, Kendal, Kudus, Banyuwangi, Bitung, Kampar, Minahasa dan Minahasa Utara.
Namun demikian, jika kamu memang tetap ingin mengajukan bukan sebagai anggota premium masih bisa dilakukan asalkan domisili kamu berada di wilayah Indonesia.